I'rab Surat Al Ashr
>> Friday, December 11, 2009
Surat Al Ashr
سورة العصر
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ وَتَواصَوْا بِالْحَقِّ وَتَواصَوْا بِالصَّبْرِ (3).3
Demi masa
sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
I’rab
الإعراب:
وَالْعَصْرِ
(Demi masa)
وَ wawu qasam (sumpah), merupakan huruf jar
الْعَصْرِ isim majrur karena wawu qasam, tanda jarnya adalah kasrah
jar wa majrur muta’alliq pada fi’il yang disembunyikan, taqdirnya adalah أقسم aku bersumpah.
إِنَّ الْإِنْسانَ
(sesungguhnya manusia)
إِنَّ adalah jawab dari qasam. Merupakan huruf nashab, bermakna taukid/penekanan.
الْإِنْسانَ adalah isimnya إِنَّ manshub, dengan alamat nashabnya adalah fathah.
لَفِي خُسْرٍ
(benar-benar dalam kerugian)
لَ adalah laam taukid
فِي خُسْرٍ jar wa majrur muta’alliq dengan khabarnya إِنَّ yaitu لَفِي خُسْرٍ
إِلاَّ
(kecuali)
adat istitsna’
الَّذِينَ آمَنُوا
(orang-orang yang beriman )
الَّذِينَ
isim maushul, mabni ‘alaa fathi, tetap dalam keadaan akhir fathah, fii mahalli nashbin, pada kedudukan nashab, karena merupakan mustatsna’
آمَنُوا
fi’il madhi, mabni di atas dhammah, terdapat sambungan wawu jama’ah, wawu di sini merupakan dhamir muttashil, fail, pada kedudukan rafa’. alif untuk membedakan bahwa itu adalah wasu jama’ah yang awalnya ada nun setelahnya.
وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ
(dan mengerjakan amal saleh)
وَ wawu athaf, mengikut pada آمَنُوا
عَمِلُوا fi’il madhi, mabni di atas dhammah, terdapat sambungan wawu jama’ah, wawu di sini merupakan dhamir muttashil, fail, pada kedudukan rafa’. alif untuk membedakan bahwa itu adalah wasu jama’ah yang awalnya ada nun setelahnya.
وَتَواصَوْا بِالْحَقِّ
(dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran )
(orang-orang yang beriman )
الَّذِينَ
isim maushul, mabni ‘alaa fathi, tetap dalam keadaan akhir fathah, fii mahalli nashbin, pada kedudukan nashab, karena merupakan mustatsna’
آمَنُوا
fi’il madhi, mabni di atas dhammah, terdapat sambungan wawu jama’ah, wawu di sini merupakan dhamir muttashil, fail, pada kedudukan rafa’. alif untuk membedakan bahwa itu adalah wasu jama’ah yang awalnya ada nun setelahnya.
وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ
(dan mengerjakan amal saleh)
وَ wawu athaf, mengikut pada آمَنُوا
عَمِلُوا fi’il madhi, mabni di atas dhammah, terdapat sambungan wawu jama’ah, wawu di sini merupakan dhamir muttashil, fail, pada kedudukan rafa’. alif untuk membedakan bahwa itu adalah wasu jama’ah yang awalnya ada nun setelahnya.
وَتَواصَوْا بِالْحَقِّ
(dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran )
وَ wawu athaf, mengikut pada عَمِلُوا
تَواصَوْا di’irab seperti i’rab dari عَمِلُوا fi’il madhi, mabni. Tanda bina’ fi’ilnya adalah dhammah atau fathah muqadarah/yang disembunyikan di atas alif (bengkok) yang disembunyikan karena bertemunya dua sukun.
تَواصَوْا di’irab seperti i’rab dari عَمِلُوا fi’il madhi, mabni. Tanda bina’ fi’ilnya adalah dhammah atau fathah muqadarah/yang disembunyikan di atas alif (bengkok) yang disembunyikan karena bertemunya dua sukun.
sambungan wawu jama’ah, keterangan sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya.
بِالْحَقِّ jar wa majrur, majrur dengan tanda jar kashrah, muta’alliq dengan تَواصَوْا
yaitu sebagian menasihati sebagian yang lain dengan seluruh kebaikan, termasuk di dalamnya tentang tauhid kepada Allah, taat kepada Nya, serta mengikuti (ittiba’) pada kitabullah dan rasulullah.
وَتَواصَوْا بِالصَّبْرِ
(dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. )
بِالْحَقِّ jar wa majrur, majrur dengan tanda jar kashrah, muta’alliq dengan تَواصَوْا
yaitu sebagian menasihati sebagian yang lain dengan seluruh kebaikan, termasuk di dalamnya tentang tauhid kepada Allah, taat kepada Nya, serta mengikuti (ittiba’) pada kitabullah dan rasulullah.
وَتَواصَوْا بِالصَّبْرِ
(dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. )
وَ wawu athaf, mengikut pada عَمِلُوا
بِالصَّبْرِ jar wa majrur, majrur dengan tanda jar kashrah, muta’alliq dengan تَواصَوْا
yaitu sebagian menasihati sebagian yang lain untuk bersabar di atas ketaatan dan menghindari kemaksiatan serta bersabar atas ujian Allah di dalamnya yang diberikan kepada hamba-hambaNya.
kalimat «إنّ الإنسان لفي خسر ...» tidak ada kedudukan i’rab padanya karena merupakan jawab qasam.
kalimat «آمنوا ...» tidak ada kedudukan padanya karena merupakan shillah maushul (الذين).
kalimat «آمنوا ...» tidak ada kedudukan padanya karena merupakan kalimat shillah.
yaitu sebagian menasihati sebagian yang lain untuk bersabar di atas ketaatan dan menghindari kemaksiatan serta bersabar atas ujian Allah di dalamnya yang diberikan kepada hamba-hambaNya.
kalimat «إنّ الإنسان لفي خسر ...» tidak ada kedudukan i’rab padanya karena merupakan jawab qasam.
kalimat «آمنوا ...» tidak ada kedudukan padanya karena merupakan shillah maushul (الذين).
kalimat «آمنوا ...» tidak ada kedudukan padanya karena merupakan kalimat shillah.
kalimat «عملوا ...» tidak ada kedudukan padanya karena mengikuti kalimat shillah maushul.
kalimat «تواصوا (الأولى)» tidak ada kedudukan padanya karena mengikuti kalimat shillah maushul.
kalimat «تواصوا (الثانية)» tidak ada kedudukan padanya karena mengikuti kalimat shillah maushul.
الصرف
Shorof
(العصر)
isim dengan makna masa atau waktu setelah tergelincirnya matahari sampai tenggelamnya matahari, atau bermakna sholat Ashar, wazannya فعل difathah yang pertama kemudian disukun sesudahnya.
kalimat «تواصوا (الأولى)» tidak ada kedudukan padanya karena mengikuti kalimat shillah maushul.
kalimat «تواصوا (الثانية)» tidak ada kedudukan padanya karena mengikuti kalimat shillah maushul.
الصرف
Shorof
(العصر)
isim dengan makna masa atau waktu setelah tergelincirnya matahari sampai tenggelamnya matahari, atau bermakna sholat Ashar, wazannya فعل difathah yang pertama kemudian disukun sesudahnya.
0 comments:
Post a Comment